Osteoarthritis adalah sejenis rematik yang menyerang persendian terlebih di daerah panggul, lutut, dan tulang belakang. Risiko penyakit ini akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia, walaupun banyak faktor lain yang memengaruhi seperti pola makan dan berat badan.
Nyeri sendi pada osteoarthritis terjadi disebabkan oleh adanya kegagalan fungsi pada sistem kekebalan tubuh. Bukan nya memerangi kuman, sistem tersebut malah menyerang membran sinovial yang melumasi sendi, sehingga mudah mengalami peradangan.
Hingga saat ini, tidak banyak terapi yang benar benar ampuh untuk mengatasi osteoarthritis selain operasi penggantian sendi. Namun setiap prosedur operasi tentunya mempunyai risiko terjadinya komplikasi, walaupun angka keberhasilan operasi cukup baik.
Komplikasi yang akan mungkin terjadi yaitu :
- Infeksi. Area luka operasi ataupun sendi yang baru bisa terinfeksi. Infeksi terjadi ketika anda sedang dirawat atau saat sudah kembali ke rumah. Infeksi bisa juga terjadi setelah beberapa tahun kemudian karena penjalaran infeksi dari tempat lain. Infeksi luka operasi bisa ditangani dengan pemberian antibiotik, tapi infeksi struktur sendi yang baru membutuhkan prosedur operasi kembali untuk membersihkan.
- Bekuan darah. Bila aliran darah melambat, sel sel darah akan mudah membentuk bekuan darah yang mampu menyumbat aliran darah.
- Sendi baru menjadi longgar. Sendi baru anda bisa saja bergeser dari tempat seharusnya karena longgar, bila hal ini terjadi maka dibutuhkan tindakan operasi kembali.
- Dislokasi. kerap terjadi pada sendi baru panggul, bila hal ini terjadi kebanyakan tidak membutuhkan operasi kembali cukup ditarik dengan pembiusan.
- Aus (wear). Bila sendi baru menjadi aus maka akan menyebabkan sendi baru tersebut menjadi longgar dan hal ini membutuhkan tindakan operasi kembali untuk memperbaikinya.
- Cedera saraf dan pembuluh darah. Saraf & pembuluh darah disekitar sendi memiliki resiko terkena cedera ketika operasi, tapi hal ini jarang terjadi
Ada juga obat yang sering diberikan yaitu obat pereda nyeri, terkadang ditambah suplemen pemeliharaan tulang dan sendi. Tetapi, perlu Anda ingat bahwa dengan mengonsumsi obat pereda nyeri jangka panjang memiliki efek samping berbahaya yang terkadang bisa menyebabkan kematian, demikian dengan suntikan steroid kedalam sendi yang terus menerus dilakukan hanya akan menambah kerusakan pada sendi, walaupun di awal mampu kurangi nyeri.
Untuk mencegah rematik, masih ada banyak cara yang bisa dilakukan selain dengan berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat. Menjaga pola makan atau diet juga cukup efektif untuk mencegah osteoarthritis ketika memasuki usia lanjut.
Salah satu jenis makanan yang sangat disarankan yaitu bawang putih, bumbu dapur yang sangat mudah ditemukan dipasar tradisional ataupun supermarket. Hasil riset mengungkap, seseorang yang banyak mengonsumsi bawang putih sangat jarang terkena osteoarthritis.
Penelitian dilakukan oleh para ahli dari King College dan University of East Angelia di Inggris baru baru ini. Dengan didanai Arthritis Research Britain, penelitian tersebut melibatkan sekitar 1.000 orang yang belum mengalami osteoarthritis.
Pemeriksaan dengan sinar X atau rontgen menujukkan, seseorang yang mengonsumsi bawang putih dalam jumlah yang cukup banyak memiliki struktur tulang yang lebih baik. Pemilik tulang dan persendian yang sehat miliki risiko lebih rendah untuk mengalami ostroarthritis dikemudian hari.
Nah itulah manfaat mengonsumsi bawang putih untuk rematik. Memang cukup membantu, namun sayangnya bawang putih memiliki sejumlah efek samping yaitu bisa menyebabkan bau mulut, sensasi terbakar di perut atau mulut, gas, mulas, muntah, bau badan dan diare. Efek samping yang lebih buruk, bawang putih bisa meningkatkan risiko perdarahan.
Sumber: beritaharianmu.com